Ada dua dimana keadaan kita suka
berpikir Overthingking (berlebihan)
1. Ketika
kita sedang bersemangat, sehingga kita mudah untuk berandai-andai atau
menghayal kemudian berfikir berlebihan
2. Ketika
kita sedang down yang menimbulkan pikiran negative yang berlebihan, ketakutan,
kecemasan.
Apakah keduanya hal yang baik? Tentu
tidak.
Pada kondisi kita di nomor 1
Berfikir seperti berkhayal,
berandai-andai memang tidak ada salahnya namun semua yang akan terjadi di masa
depan tidak ada yang mengetahuinya. Kecuali Ketetapan Sang Maha Pencipta.
Jangan berkata “Seandainya”
Karena itu menandakan kita untuk
mendahului takdirNya.
” Dan apabila
kamu tertimpa musibah janganlah berkata: seandainya saya melakukan ini dan itu,
niscaya menjadi begini dan begitu,”
Jangan
mengucapkan seperti itu
Tapi
katakanlah:
“melainkan
katakanlah: Allah telah mentakdirkan, dan apa yang Dia kehendaki, Dia kerjakan.
Sebab sesungguhnya perkataan ‘lau’ (seandainya) itu membuka perbuatan syaitan.” (Ditakhrijkan
oleh Muslim)
Pada kondisi nomor 2. Ini juga akan
berbahaya untuk hati dan pikiran seseorang. Karena Ketika kita sedang dalam
kondisi Down. Hati dan pikrian saling menyatukan rasa (Connected) yang akan
mengakibatkan kita tidak bersemangat dalam menjalani kehidupan bahkan bisa
menimbulkan ketidakpuasan pada diri sendiri hingga menyebabkan adanya keinginan
untuk mengakhiri hidup.
Bagaimana cara
mengatasinya?
Tidak ada yang
lebih baik daripada berdoa dan bersabar atas ketetapan Takdir Allah.
Karena kunci
kesuksesan seorang muslim adalah Ketika dia “Mendirikan Shalat dan Bersabar”
Insyaallah
Inspired By. Quora
Tak Perlu Kamu mengkhawatirkan apa
yang terjadi di masa depan. Tugas kamu adalah beribadah dan bersabar atas apa
yang terjadi.
Rezeki, Jodoh, Pekerjaan telah
dituliskan sebelum kamu diturunkan ke Dunia.
Jangan berfikir berlebihan nanti kamu
Capek,
Allah gak mau kamu capek.
Ingatlah, Allah tidak akan
mengecewakan hambaNya.
Dia adalah Sutradara paling baik
dalam hidupmu