Kamis, 06 April 2023

Tidak Berani Mengusiknya






Dengan muka yang selalu tersenyum kamu melangkahkan kaki ke arahku. Berjalan dengan tegas dan hangat, menyapa seseorang yang ada di belakangku. 

Dia mengingatku karena itu dia tersenyum aku pun juga, biasa persapaan hangat antar kita untuk bisa mengenal lebih jauh seseorang. Senyum manis dulu dong. 

Aku senang melihat orang tertawa manis tanpa dibuat-buat, tidak jarang aku memperhatikan mukanya satu persatu diantara temanku tanpa mereka sadari. Kebahagiaan mereka juga kebahagiaanku, namun kalau kesedihan aku menunggu yang ingin bercerita saja dan akan mendengarkannya dengan baik. 

Hal itu mengusik hatiku. 

Dengan wajah basuhan air wudhu berpamitan untuk melaksanakan kewajibannya sebentar. 2 kali salam. 

Entah aku kenapa, ada beberapa orang yang bisa membuat aku nyaman secara tiba-tiba ketika selesai mengucapkan 2 kali salam itu. Perasaan itu hangat, tenang dan damai. Aku tidak berani mengusik senandung itu, cukup mengagumi apa yang mereka lakukan dan mendesak aku juga melakukan hal yang sama, tapi kapan? 


Share:

Make You Smile




Bagaimana kamu bisa tidak setuju dengan hukum alam? Kamu bisa dianggap aneh apa lagi keadaan sosial yang menjadikan itu adalah sebuah proses perjalanan kehidupan yang wajib. Mau protes bagaimana pun tidak akan bisa mengubahnya

Kamu gak lagi merasakan kenyamanan karena terpaksa. Terpaksa harus nyaman adalah perbuatan yang baik untuk hidupmu, keluargamu. Hukum alam sudah mengatur itu, agama pun tidak kalah menariknya. Memaksakan untuk mengikuti ajaran kitab semoga memperoleh RahmatNya. 

Karena masuk surga tidak cukup dengan amal perbuatan melainkan rahmatNya. 

Merasa tertindas oleh memori yang tidak berujung apa itu salah? Itu salah kalau tidak mendapatkan maaf darinya, bagaimana kalau seseorang itu sudah tidak bisa ditemukan lagi? Aku masih berharap masih bisa menemukan mereka lagi dalam hidupku. 

Mereka membuat perubahan besar di masa depan yang memang sulit dirasakan. 

Aku ingin memeluk mereka, mengajaknya untuk berbahagia bersamaku. Berdoa, berdoa untukmu, untuk mereka yang hanya beberapa orang saja. Jangan lihat aku, tapi doaku. Aku tidak berharap sama sekali bersama kumpulan kalian, namun aku berharap semuanya bisa merasakan kebahagiaan yang hakiki. 

Ini bukan cinta antar satu orang saja. Untuk apa dia datang kepadaku dan tidak bertanggung jawab? 

Hanya doa saja yang bisa aku panjatkan setelah itu pergi meninggalkan semua dan hidup sendiri. 

Semoga allah memberkatimu. Aamiin

Dear diary
Share:

Sabtu, 01 April 2023

Protes Selanjutnya Apa?

 


Berkutat dengan pikiran dan hati mengenai keadaan saat ini.
aku protes karena sudah tidak lagi meluangkan waktu untukku jadi buat apa bertahan
menjelaskan tentang hak dan kewajiban itu membuatku sedikit mual di pertengahan bulan ramadhan kali ini
ingin kembali ke masa lalu itu tidak mungkin dilakukan karena aku sudah menemukan dunia
yang baru saja aku tempati

masalah hati entar dulu deh

aku menggumam dan marah ketika dia menuntut aku untuk bersikap biasa saja. kalau seperti itu
siapapun juga bisa. Apa bedanya aku dengan yang lainnya?hanya perbedaan status saja? kita memang sudah berbeda keadaannya, mau dikatakan atas nama cinta itu juga hal yang buang-
buang waktu untuk mencapai progress.

baiknya memang aku melangkahkan kakiku dan menghindari jalan itu lagi. yang dimaksud oleh dia
beberapa kali menjelaskan tapi aku tidak ingin mengerti. sedikit egois tapi bukankah mereka juga egois?
pertengkaran ini sudah berlangsung lama semenjak aku memutuskan sesuatu untuk kebaikan.

ini yang harus dibayar
ini yang akan terjadi mau tidak mau
kamu harus sabar menghadapi ini
dia sudah tidak lagi peduli padamu
ya aku pun mulai untuk tidak lagi peduli padamu

sesak, iya
sudah memberikan dia yang terbaik namun takdir berkata lain
takdir yang misteri kita yang melakukan namun takdir yang menentukan
hatiku kacau seperti lima balon itu

*masih mencoba merasakan*


 

 

Share: